24 November 2024
Diabetes

Menyebut diabetes mellitus atau penyakit diabetes mungkin terasa kurang familier di telinga masyarakat awam, terutama di Indonesia. Diabetes di sini lebih dikenal dengan istilah “kencing manis” atau “kencing gula” yang sekaligus pula memberikan gambaran singkat mengenai penyakit yang mengalami peningkatan jumlah pasien secara signifikan setiap tahun ini.

Penjabaran Lebih Dalam Mengenai Diabetes

Diabetes merupakan suatu kondisi di mana terjadi gangguan penyeimbangan kadar gula darah (glukosa) dalam tubuh. Gangguan itu dapat berupa kelebihan gula darah atau disebut kondisi hiperglikemia sedangkan jika kadar glukosa kurang maka disebut hipoglikemia. Kedua kondisi tersebut disebabkan oleh ketidakseimbangan jumlah atau malfungsi insulin yang diproduksi oleh tubuh.

Insulin sendiri merupakan zat yang diproduksi oleh pankreas di mana bertugas untuk menyeimbangkan jumlah gula darah dan juga menyerap untuk mengubahnya menjadi energi. Bila pankreas tidak berfungsi dengan baik, maka jumlah insulin yang diproduksi menjadi tidak seimbang dengan glukosa atau insulin tersebut tidak berfungsi dengan baik dalam produksi energi.

Kondisi tersebut, jika berlanjut menjadi hiperglikemia akan membuat penderita mengalami sakit kepala hebat hingga berlanjut pada komplikasi pendarahan otak dan berpotensi mengalami stroke. Diabetes tipe ini termasuk dalam golongan diabetes tipe 1. Energi tidak dapat diproduksi dan penyebaran gula darah ke seluruh tubuh mengalami penumpukan hingga mengganggu sistem peredaran darah

Sedangkan bila yang terjadi adalah hipoglikemia, maka pasien akan sangat mudah lelah, berkeringat dingin secara tidak wajar, tetapi lebih minim resiko dan mudah diatasi dibandingkan kelebihan glukosa. Kondisi ini disebut diabetes tipe 2. Jumlah insulin yang diproduksi relatif seimbang dengan glukosa, tetapi berfungsi secara abnormal dalam memproduksi energi.

Ada tiga gejala umum yang dapat dijadikan patokan dalam diagnosa dini diabetes, yakni nafsu makan yang besar dan bersifat berlebihan (poliphagi), frekuensi buang air kecil tidak normal (poliuri), dan tingkat kehausan yang tinggi (polidipsi). Jika mulai mengalami kondisi tersebut, maka harus lekas dilakukan perawatan agar kondisi tidak semakin memburuk.

Penyebab Diabetes Melitus

Jika menilik faktor penyebabnya, terdapat dua macam pemicu seseorang mengidap diabetes, pertama adalah faktor tidak terhindarkan dan kedua merupakan faktor yang terpicu oleh kebiasaan dan lingkungan.
 Faktor Tidak Terhindarkan
Faktor pemicu diabetes yang membuat individu tidak dapat menghindari penyakit diabetes adalah sebagai berikut :
 Genetik atau keturunan. Jika dalam lingkaran keluarga dekat, terutama orang tua, mengidap diabetes, maka hal tersebut akan meningkatkan potensi anggota keluarganya untuk terkena diabetes juga. Biasanya jika yang mengidap adalah orang tua perempuan, anak lelakilah yang paling beresiko, sedangkan untuk orang tua laki-laki, anak perempuan beresiko lebih tinggi.
 Umur. Faktor usia dapat pula mempengaruhi di mana semakin bertambah tua seseorang, maka fungsi pankreas semakin tidak maksimal, di mana berpengaruh dalam produksi insulin penyeimbang glukosa. Jika terjadi masalah produksi insulin, maka dengan mudah akan terkena diabetes.
 Berat badan saat kelahiran. Bayi yang lahir dengan berat lebih dari 4kg, dikhawatirkan berpotensi mengidap obesitas yang merupakan pemicu diabetes. Terlebih jika kedua orang tua tidak memiliki keturunan bertubuh subur, di mana asupan sang anak selama dalam kandungan berlebihan dan tidak sehat.
 Faktor Yang Masih Dapat Dihindari

Sementara, untuk faktor-faktor diabetes yang sejatinya dapat dihindari adalah :
 Diet berantakan. Pola makan atau diet yang buruk sangat rentan memicu diabetes. Terutama bagi individu yang gemar mengonsumsi makanan dengan tingkat kolesterol tinggi, di mana kolesterol yang menumpuk merupakan salah satu penyebab disfungsi pankreas dalam memproduksi insulin. Terlebih jika tidak didampingi makanan berserat tinggi yang membantu proses metabolisme.
 Kurang bergerak dan malas berolahraga, terutama untuk seseorang yang gemar makan beresiko menimbulkan timbunan kolesterol hingga menyebabkan obesitas yang juga mengganggu fungsi organ dalam tubuh dan menyebabkan diabetes.
 Gaya hidup tidak sehat, seperti kecanduan rokok, alkohol, dan narkoba. Tiga contoh kebiasaan buruk tersebut sangat berpengaruh pada pankreas yang dapat membuat organ tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik di mana hal tersebut sangat merugikan karena produksi insulin menjadi tidak stabil.

Pengobatan Diabetes Secara Medis Dan Alami

Bagi penderita diabetes, dapat dilakukan dua metode pengobatan secara berdampingan, yakni herbal dan medis. Dari segi medis harus rutin melakukan pengecekan kadar gula darah minimal dua minggu sekali dan pemberian injeksi insulin saat kondisi pasien diabetes tengah drop. Sedangkan pengobatan secara alami dapat dilakukan dengan menggunakan tanaman herbal berikut :

1. Jahe

Rempah-rempah yang sering digunakan sebagai bumbu masakan maupun racikan minuman herbal ini merupakan salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan diabetes secara alami. Jahe mengandung zat yang dapat mengontrol kadar glukosa dalam tubuh tanpa perlu suntikan insulin. Jahe diekstrak sarinya dan kemudian dikonsumsi rutin dua kali sehari.

2. Lidah Buaya

Tanaman yang lebih umum digunakan untuk perawatan masalah rambut ini juga bermanfaat untuk penyakit diabetes karena membantu untuk menyeimbangkan kadar glukosa dan juga mengobati luka fisik pasien diabetes yang terkenal memakan waktu lama untuk penyembuhannya dibandingkan individu yang sehat, serta tidak meninggalkan bekas luka sama sekali.

3. Pare

Termasuk dalam jenis sayuran, pare merupakan tanaman yang memiliki ciri khas rasa yang sangat pahit. Meski demikian, pare sangat berkhasiat sebagai obat herbal, terutama untuk penderita diabetes berkat kandungan lektin pengontrol gula darah. Pare dapat dikonsumsi setelah direbus hingga matang. Untuk mengurangi pahit, dapat direndam dulu semalam dengan larutan garam.

4. Bluberry

Buah kecil yang memiliki cita rasa agak asam dan manis ini merupakan buah yang dapat dijadikan terapi alami diabetes karena blueberry memiliki kemampuan menurunkan kadar glukosa bagi penderita hiperglikemia. Tetapi, disarankan tidak mengonsumsinya terlalu banyak karena justru dapat mengakibatkan hipoglikemia. Cara konsumsinya dengan dibuat jus tanpa gula dan es.

5. Kemangi

Daun yang biasanya tumbuh liar ini lebih sering dijadikan sebagai lalapan pendamping sambal. Selain membantu mengurangi aroma tajam dari sambal, tidak banyak yang tahu tanaman dengan aroma harum ini juga bermanfaat sebagai obat alami diabetes karena mempermudah insulin dalam mengonversi glukosa menjadi energi. Kemangi dapat dikonsumsi langsung setelah dicuci.

Diabetes Tidak Dapat Dipandang Remeh

Diabetes termasuk dalam penyakit dalam kategori kronis yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Banyak masyarakat yang menganggap diabetes sebatas penyakit gula yang tidak beresiko, padahal efek samping diabetes sangat banyak karena penyakit ini berpotensi menimbulkan komplikasi yang memicu penyakit berbahaya lain seperti jantung, liver, dan ginjal.

Selagi dapat menghindari diabetes, maka lebih baik mengusahakan semaksimal mungkin dengan menjaga kesehatan melalu olahraga dan gerak tubuh yang cukup serta mengatur diet dengan tepat. Namun, bila terlanjur, meski tidak dapat disembuhkan total, dapat melakukan terapi medis bersamaan dengan herbal guna menjaga kondisi tubuh tetap segar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *