14 Desember 2024
Tuberkulosis

Tuberkulosis atau lebih familier disebut dengan TBC, merupakan penyakit yang cukup sering didengar oleh masyarakat awam, terutama di Indonesia. Meski demikian, hal tersebut tidak serta merta membuat masyarakat sadar akan bahaya TBC yang termasuk dalam daftar sepuluh penyakit penyebab kematian terbesar di seluruh dunia maupun berpartisipasi aktif dalam penanggulangan Tuberkulosis.

Tuberkulosis Menyerang Paru-Paru

Definisi dari tuberkulosis sendiri adalah sebuah penyakit yang menyerang saluran pernapasan yang diakibatkan oleh bakteri bernama mycobacterium tuberculosis di mana ruang tubuh dengan lalu lintas oksigen dan aliran peredaran darah menjadi tempatnya berkembang biak, salah satunya paru-paru. Dengan kata lain, tuberkulosis merupakan penyakit yang dapat mengganggu atau merusak organ paru-paru.

Tuberkulosis sendiri terbagi menjadi dua jenis, yakni :
 TB Laten atau non-aktif di mana penyakit tuberkulosis bersifat tidak menular karena sistem imun atau kekebalan tubuh penderita dapat mengalahkan penyakit tersebut sehingga bakteri pemicu mati dan tidak dapat berkembang biak.
 TB Aktif adalah jenis tuberkulosis yang harus diwaspadai karena sangat mudah menular pada orang lain karena bakteri telah berhasil mengalahkan imun tubuh dan menimbulkan gangguan serius pada paru-paru.

Penyebab Tuberkulosis

Sebagaimana telah disinggung secara singkat bahwa tuberkulosis disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut memiliki kemampuan untuk menular kepada individu lain tergantung pada kondisi penderita, di mana penularan silang dapat terjadi dalam kondisi sebagai berikut :
 Penularan silang pasien kepada tenaga medis yang melakukan perawatan tetapi kurang dalam hal proteksi diri seperti tidak menggunakan sarung tangan maupun masker disposable yang menghasilkan kontak langsung di mana bakteri dapat menular dari pasien pada paramedis bersangkutan dengan mudah.
 Penularan silang antar pasien melalui sterilisasi alat yang kurang juga dapat menjadi penyebab penularan tuberkulosis. Jika bakteri mycobacterium tuberculosis masih menempel pada alat medis bekas digunakan pada pasien tuberkulosis, maka pasien selanjutnya yang menggunakan peralatan tersebut beresiko turut tertular.
 Penularan silang pasien tuberkulosis dengan individu yang sehat dapat melalui udara di mana jika pasien batuk dan cipratan air liurnya mengenai udara, maka individu sehat di sekelilingnya bisa terjangkit bakteri mycobacterium tuberculosis. Penularan semacam ini dapat terjadi pula melalui transfusi darah atau penggunaan alat makan bersama.

Tidak selalu melalui penularan silang. Dalam beberapa kasus, seseorang dapat pula terjangkit tuberkulosis secara pribadi, contohnya :
 Turis yang berwisata di lokasi yang merupakan epidemik atau daerah penyebaran bakteri tuberkulosis.
 Individu dengan sistem imun yang lemah sehingga mycobacterium tuberculosis mudah menjangkiti dan berkembang biak.
 Gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, konsumsi alkohol, dan obat-obatan terlarang yang merusak fungsi normal organ-organ dalam tubuh.
 Faktor genetik juga berpengaruh besar dalam penyakit tuberkulosis. Jika orang tua mengidap tuberkulosis aktif, maka anak sejak dalam kandungan memiliki resiko tinggi mengidap penyakit tersebut.

Cara Pencegahan Tuberkulosis

Menghindari tuberkulosis tidak mudah tetapi juga tidak sulit karena memiliki keterkaitan tinggi dengan kesadaran individu dan lingkungan. Berikut adalah tips untuk dapat menghindari penyakit tuberkulosis :
 Usahakan untuk menggunakan masker, terutama jika sedang berada di area terbuka.
 Menggunakan peralatan makan dan minum yang terpisah dengan orang lain.
 Rutin melakukan medical check-up untuk mendeteksi penyakit sedini mungkin.
 Khusus bagi tenaga medis, selalu mengutamakan proteksi diri, sterilisasi, dan tindakan perawatan sesuai prosedur untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya penularan silang antar pasien maupun dengan paramedis penanggung jawab.

Pengobatan Tuberkulosis Secara Alami

Meskipun tuberkulosis sudah semaksimal mungkin dihindari, tetapi mengingat bakteri sebagai faktor penyebab penyakit ini tidak terprediksi, maka tetap ada kemungkinan terjangkit tuberkulosis. Terutama jika faktor pemicunya adalah keturunan atau genetik karena sejak lahir bayi sudah tertular tuberkulosis dari orang tuanya yang mana satu-satunya solusi tersisa adalah pengobatan.

Secara medis, anak selalu diberi vaksin TBC sejak dini dan pemerintah Indonesia pun memiliki program obat gratis tuberkulosis jika berobat di instansi milik pemerintah seperti puskesmas dan rumah sakit daerah. Selain pengobatan secara medis tersebut, sebenarnya banyak tanaman herbal yang tidak kalah ampuh untuk dijadikan sebagai obat tuberkulosis, yakni :

1. Bunga Sepatu

Bunga Sepatu merupakan jenis flora yang sangat familier bagi anak-anak karena tumbuh liar dan sering dijadikan sebagai mainan berkat tampilannya yang cantik. Namun, di balik wujud yang menarik tersebut, Bunga Sepatu rupanya juga menyimpan khasiat sebagai tanaman herbal yang sangat bermanfaat untuk pengobatan penyakit tuberkulosis.

Cara mengonsumsinya sebagai obat herbal alami pun mudah. Petik beberapa kuntum Bunga Sepatu, kemudian cuci bersih, lalu tumbuk hingga halus. Hasil tumbukan tersebut direbus, selanjutnya diperas dan disaring. Supaya tidak terlalu hambar, tambahkan beberapa sendok madu murni dan konsumsi rutin tiga kali sehari selama masa pengobatan.

2. Daun Legundi

Daun Legundi merupakan tanaman herbal selanjutnya yang bermanfaat dalam pengobatan tuberkulosis. Pengolahannya dengan cara merebus daun legundi dengan air supaya mendapatkan sarinya. Jika rebusan sudah mendidih dan jumlah air rebusan ¼ surut, dinginkan. Untuk meminumnya harus dalam keadaan dingin dengan ditambahkan madu. Konsumsi secara rutin sebanyak tiga kali sehari.

3. Getah Bambu

Bambu biasanya dimanfaatkan untuk membuat perkakas maupun membangun gazebo atau semacamnya. Tetapi, tidak banyak yang tahu bahwa getah dari bambu rupanya berkhasiat sebagai obat herbal untuk penyakit tuberkulosis. Getah bambu harus dipilih dari bambu berusia sedang, tidak terlalu muda, juga tidak terlalu tua, sehingga khasiatnya pun tepat.

Getah bambu didapatkan dari hasil menginapkan pucuk bambu yang sudah dipotong selama semalam. Pucuk bambu tersebut harus dibungkus plastik agar getah yang menetes dapat menempel pada plastik tersebut. Getah yang sudah didapatkan cukup dididihkan sesaat, kemudian diminum dalam kondisi hangat sebanyak tiga kali dalam sehari.

4. Bunga Wijayakusuma

Tidak hanya Bunga Sepatu, jenis bunga lain, yakni Bunga Wijayakusuma juga dapat menjadi obat alami untuk mengatasi penyakit tuberkulosis. Caranya adalah dengan merebus bunga tersebut hingga layu. Selanjutnya, selagi masih panas, campurkan dengan gula aren. Tunggu hingga dingin, baru diminum rutin sehari dua kali.

5. Daun Waru

Tanaman selanjutnya yang dapat diolah menjadi obat herbal untuk tuberkulosis adalah daun waru. Yakni, dengan merebus daun waru tersebut hingga air rebusan tersisa ¾ saja. Setelah itu, dinginkan, kemudian campurkan dengan air gula sampai merata, lalu segera dikonsumsi. Takaran setiap kali minum hanya ¾ gelas. Minum dua kali dalam sehari.

Tuberkulosis, Diremehkan Tetapi Membunuh

Melalui penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa tuberkulosis sangat berbahaya, tetapi akibat kepedulian masyarakat yang kurang, maka penyakit tersebut terus berkembang biak. Diperlukan kerja sama yang baik antar lapisan masyarakat untuk mencegah dan menangani tuberkulosis agar tidak lagi menjadi penyakit yang menghasilkan tingkat kematian yang tinggi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *