25 April 2024

Dalam banyak kisah fiksi, leukemia acap kali dijadikan sebagai benang merah cerita. Sayangnya, sering terjadi misinterpretasi dalam pemahaman maupun deskripsi dalam kisah yang menjurus pada penyebaran informasi yang salah pada masyarakat luas. Padahal, media semacam itu seharusnya menjadi sarana untuk meningkatkan wawasan masyarakat terhadap bahaya penyakit leukemia.

Deskripsi Leukemia

Leukemia merupakan sinonim dari kanker darah, yakni suatu kondisi di mana kanker melemahkan dan menggerogoti sel-sel darah putih. Sumsum tulang belakang merupakan bagian tubuh yang memproduksi sel-sel darah putih ini, di mana memiliki fungsi untuk menangkal serta memberikan perlindungan pada tubuh dari zat asing dan juga penyakit.

Sel-sel darah putih individu yang sehat akan diproduksi lalu disimpan untuk kemudian disebarkan guna melawan gangguan bakteri dan virus maupun infeksi. Tetapi, untuk pengidap leukemia, sel-sel darah putih yang diproduksi tidak normal sehingga tidak dapat menjalankan fungsinya di mana akhirnya hanya menumpuk dan menyingkirkan sel-sel darah yang sehat.

Leukemia sendiri terbagi atas dua jenis, yakni leukemia akut dan leukemia kronis. Leukemia akut berproses sangat cepat karena produksi dan penumpukan sel darah putih yang abnormal tidak terkendali di mana kemudian mengganggu fungsi organ-organ dalam tubuh dan memerlukan penanganan cepat. Sedangkan, leukemia kronis berjalan lambat sehingga diagnosisnya membutuhkan waktu lama.

Pemicu Leukemia

Untuk faktor pemicu leukemia sendiri, terdapat beberapa penyebab paling dominan yang sekaligus dapat dijadikan sebagai acuan untuk menghindari penyakit tersebut, yaitu :
 Faktor genetika atau keturunan merupakan pemicu utama dari leukemia karena kelainan produksi sel darah putih biasanya diturunkan pada anggota keluarga, terutama pria. Hal itu berlaku untuk leukemia kronis. Sedangkan leukemia akut biasanya terjadi pada keluarga dengan riwayat down syndrome.
 Gaya hidup berantakan juga termasuk pemicu leukemia, terutama kebiasaan merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, ketergantungan narkotika, dan olahraga berlebih yang cenderung memforsir tubuh dan istirahat yang tidak teratur.
 Terpapar radio aktif tinggi dalam kurun waktu yang cukup lama juga memicu leukemia karena menyebabkan gangguan pada produksi sel darah putih. Mirisnya, kemoterapi yang merupakan metode penyinaran untuk membunuh sel-sel kanker termasuk dalam kategori pemicu yang satu ini.

Cara Untuk Menghindari Leukemia

Leukemia memiliki jumlah kasus yang lebih rendah jika dibandingkan penyakit-penyakit dalam lainnya. Melalui fakta tersebut, dapat disimpulkan bahwa leukemia masih memiliki kans relatif tinggi untuk dihindari atau dicegah. Berikut ini adalah metode pencegahan ampuh leukemia :

Rajin mengonsumsi makanan sehat seperti makanan tinggi serat, rendah karbohidrat dan kolesterol serta mengandung anti-karsinogenik merupakan metode terbaik untuk menghindari terjangkit leukemia karena makanan tersebut dapat membantu detoksifikasi tubuh dengan baik sehingga racun dalam tubuh tidak berkembang lebih jauh dan organ-organ, terutama sumsum tulang, dapat bekerja dengan baik.

Olahraga atau minimal melakukan aktivitas fisik yang cukup juga sangat membantu pencegahan leukemia. Terutama jika dapat mengeluarkan keringat, karena hal tersebut menandakan radikal bebas dan racun dikeluarkan dari tubuh secara alami. Serta, mengurangi resiko penumpukan kolesterol yang menjadi sumber utama berbagai penyakit, termasuk leukemia.

Periksa kesehatan rutin juga dapat dilakukan untuk mendeteksi potensi leukemia sedini mungkin. Jika hasil medical check-up menunjukkan positif, dokter biasanya akan mulai melakukan tindakan perawatan agar sel kanker yang ditemukan dapat segera dilumpuhkan tanpa sempat berkembang, sehingga tidak akan sampai menggerogoti tubuh pasien.

Pengobatan Leukemia Secara Herbal

Bagi yang dinyatakan positif mengidap leukemia, tidak lantas harus putus asa karena penyakit tersebut masih dapat disembuhkan melalui tindakan medis, salah satunya pencangkokan sumsum tulang dari donor yang cocok agar produksi sel darah putih abnormal sepenuhnya terhenti. Dapat pula dengan melakukan terapi kanker. Tindakan medis tersebut dapat dibarengi pengobatan herbal.

Banyak sekali tanaman yang berkhasiat untuk terapi herbal penyakit leukemia yang mudah ditemukan di sekitar. Tanaman tersebut jika diracik dengan benar dapat lebih ampuh dari obat kimiawi, serta tanpa disertai efek samping. Berikut adalah daftar tanaman herbal berikut cara pengolahannya untuk dijadikan sebagai terapi alami pendamping leukemia :

Daun Sirsak

Sirsak rupanya tidak hanya bisa dinikmati buahnya untuk dijadikan sebagai minuman segar alami yang sehat, tetapi daun sirsak pun juga dapat dimanfaatkan untuk pengobatan herbal berbagai penyakit, termasuk leukemia. Zat acetogenis dalam daun sirsaklah yang berperan dalam pengobatan leukemia karena ampuh untuk memperlambat hingga melumpuhkan perkembangan sel kanker.

Daun sirsak tinggal direbus sampai air rebusannya cukup kental, kemudian dinginkan. Setelah itu, air rebusan disaring untuk dikonsumsi sebanyak tiga kali dalam sehari. Meski berkhasiat, konsumsi sari daun sirsak juga harus sesuai dengan kebutuhan, karena jika berlebihan, daun sirsak justru merubah menjadi racun karsinogen yang memperburuk penyebaran kanker.

Buah Naga

Dragon fruit merupakan buah yang sangat digemari selama beberapa tahun terakhir. Bukan hanya karena rasaya yang enak, tetapi buah naga juga memiliki segudang manfaat untuk kesehatan, termasuk pengobatan alami untuk leukemia, karena buah naga mengandung betakaroten tinggi yang berguna untuk pencegahan sel kanker menyebar dan melakukan detoksifikasi untuk menyingkirkannya.

Buah naga dapat dikonsumsi langsung atau bisa juga dijadikan sebagai jus dan dikonsumsi dua kali dalam sehari. Buah naga memiliki dua jenis berbeda berdasarkan warna daging buah, yakni putih dan merah. Tetapi berdasarkan hasil riset, kandungan betakaroten yang dibutuhkan dalam pengobatan leukemia lebih tinggi bada buah naga merah.

Tapak Dara

Tanaman herbal yang satu ini masih menjadi kontroversi. Khasiatnya untuk pengobatan leukemia memang tidak perlu diragukan lagi, tetapi pemilihan dosisnya yang agak sulit karena tapak dara juga mudah berubah menghasilkan senyawa karsinogen yang menjadi racun untuk tubuh jika dikonsumsi melewati dosis yang semestinya. Karena itu, diperlukan takaran yang tepat.

Disarankan pula untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan izin mengonsumsi tapak dara sebagai pengobatan pendamping. Jika diperbolehkan, maka buat minuman sari tapak dara dengan merebusnya. Supaya tidak terlalu pahit dan berefek keras, maka dapat menetralisirnya dengan menambahkan beberapa sendok madu murni. Sebaiknya dikonsumsi hanya satu kali dalam sehari.

Leukemia, Kanker Darah Yang Masih Mungkin Untuk Dihindari Dan Disembuhkan

Penyuluhan kesehatan tentang leukemia harus lebih ditingkatkan untuk mengedukasi masyarakat secara benar tentang penyakit kanker darah tersebut, sehingga mereka tidak mendapatkan informasi yang salah serta dapat melakukan deteksi diri sedini mungkin akan potensi leukemia diri sendiri. Sebab, kecuali akibat faktor genetik, leukemia tergolong kasus kesehatan langka dan tidak mudah menular.

Tetapi jika memang sudah mengidapnya, tidak harus berputus asa akibat rasa pesimis untuk sembuh. Karena, penyakit leukemia, apalagi dalam stadium awal, masih dapat disembuhkan secara total melalui tindakan medis yang disertai dengan pengobatan secara herbal untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Dukungan moril orang-orang terdekat juga sangat dibutuhkan oleh pasien leukemia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *